Tags: Action, Mecha, Psychological, Anime Review

Review Neon Genesis Evangelion

Sinopsis

Cover Evangelion

Pada tahun 2015, Angels, sebuah makhluk alien yang haus perang, muncul di kota Tokyo untuk kedua kalinya. Peristiwa ini dinamakan second impact. Satu-satunya harapan untuk keberlangsungan hidup umat manusia terdapat di tangan Evangelion, sebuah mecha humanoid yang dikembangkan oleh organisasi bernama NERV, sebuah agensi spesial dari United Nation.

Evangelion ini sangatlah kuat dan dapat bertarung sengit dengan Angels, namun masalahnya adalah keterbatasan jumlah orang yang dapat menjadi pilot dari Eva series. Hanya beberapa remaja, yang semuanya berusia 14 tahun lalu, 9 bulan setelah Angel pertama muncul, yang dapat menjadi pilot dari Evangelion.

Salah satu remaja tersebut adalah Shinji Ikari, yang ayahnya adalah pemimpin dari organisasi NERV yang mengembangkan Evangelion. Dipaksa untuk bertempur dan mengalami peristiwa yang dia tidak mengerti, Shinji terpaksa menyelami kedalaman batinnya sendiri untuk keberanian dan kekuatan untuk tidak hanya bertarung, tetapi untuk bertahan hidup, atau berisiko kehilangan segala yang dia miliki.

Review

Sama halnya dengan produksi video game di era klasik yang lebih mementingkan kualitas, industri anime Jepang juga menghadirkan seri yang penuh dengan ciri khas yang kuat. Dari ciri khas inilah banyak anime luar biasa mulai terlahir dan bahkan tetap diakui sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa. Saya sendiri sebenarnya tidak memiliki banyak pengalaman jika berhubungan dengan anime klasik selain seri mainstream seperi Naruto, One Piece, dan Dragon Ball. Tapi jika ada satu anime yang memberikan kesan emosional paling mengena di hati, maka itu pastilah Neon Genesis Evangelion.

Shinji, Rei, dan Asuka

Satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menonton Evangelion adalah jangan berharap kalau seri ini akan membuatmu bahagia. Awal jalan ceritanya memang cukup standar dan terkesan klise. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu akan dihadapkan dengan banyak teori evolusi manusia, regenerasi dunia, dan takdir pahit yang harus dihadapi umat manusia untu mencegah bencana Third Impact.

Daripada berfokus pada konsep mecha battle, seri ini sebenarnya lebih mengedepankan unsur character development pada tingkatan yang sangat personal dan bisa kamu pahami. Setiap karakternya memiliki latar belakang cerita yang menarik sekaligus tragis untuk diikuti. Tepat setelah kamu jatuh cinta dengan satu karakter tertentu, Evangelion akan menghantam perasaanmu dengan banyak momen tragis yang pada akhirnya tetap berujung pada salah satu ending terbaik dari anime manapun. Sang kreator Hideaki Anno mengembangkan Evangelion sebagai seri yang merefleksikan sisi kemanusiaan dari dirinya sendiri, dan hasil yang berhasil dicapainya telah berhasil melahirkan salah satu mahakarya paling ikonik dari genre mecha.

Cover End of Evangelion

Sebenarnya ada banyak sekali hal menarik yang ingin saya bahas mengenai seluk beluk Neon Genesis Evangelion. Tapi menonton animenya secara langsung adalah keputusan terbaik bagi kamu yang tertarik untuk lebih memahami seri ini. Animenya sendiri sudah menayangkan 26 episode, dimana dua episode terakhirnya mengundang kontroversi karena pemahaman cerita yang sangat sulit untuk dicerna (Yup, benar-benar sulit dan membingungkan memang). Setelah menamatkan serial TV nya, saya sarankan agar kamu langsung menonton adaptasi film animenya yang berjudul The End of Evangelion. Film ini adalah penutup sempurna dari ending episode 25-26 yang terkesan menggantung.

Karakter